Laman

Thursday, April 7, 2011

Biar mereka tahu keadaan rakyat rendah senyata-nyata

Jakarta - Syair-syair Rendra bisa dijadikan konsep dasar (basic concept) pengentasan kemiskinan di Indonesia.

“Rendra memang luar biasa, drama ini beliau tulis pada saat masih di bangku SMP, jauh sebelum Dompet Dhuafa lahir, tapi kandungannya masih relevan dengan keadaan saat ini. Bahkan syair-syair Rendra bisa dijadikan basic concept untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia,” ungkap Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ismail A. Said, dalam orasi budaya sebelum pementasan drama berjudul Bunga Semerah Darah di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, belum lama ini.

Bicara tentang keadilan dan harkat martabat kaum dhuafa, Rendra si Burang Merak adalah tokoh yang berada di garis depan memperjuangkan keadilan. Terbukti ketika suara pers dibungkam.

"Rendra bicara lantang lewat syair-syairnya. Rendra juga nyata-nyata banyak mengangkat tema-tema perlawanan terhadap kemiskinan dalam syair-syairnya, perlawanan terhadap kezaliman, dan kesemena-menaan," katanya.

Berikut kutipan salah satu karyanya:

Hal-hal semacam inilah yang akan kutulis. Biar mereka tahu keadaan rakyat rendah senyata-nyata, biar mereka tahu apa sebenarnya yang berada di balik tempat-tempat dansa, apa yang ada di balik rumah-rumah mewah. Akan kutelanjangi dunia ini dari kepalsuan. Kita hidup dalam masyarakat, jadi harus bekerja sama. Dan kalau ada orang yang mau kaya sendiri, kalau ada orang yang mau mewah sendiri, biarlah ia hidup di hutan saja, sebagai orang biadab.

"Mengenang kepulangan Rendra adalah mengenang kepergian seorang pejuang kemanusiaan. Karya dan hidupnya akan menginspirasi banyak orang dan mengajari mereka bagaimana melawan ketakberdayaan dan kedhuafaan," katanya.

Teater Tanah Air pimpinan Yose Rizal Manua memainkan drama berjudul Bunga Semerah Darah yang ditulis dan dipentaskan pertama kali oleh Rendra saat si Burung Merak masih duduk di kelas dua SMP. Pentas ini diadakan dalam peringatan 100 Hari Rendra Berpulang yang diadakan atas kerja sama Teater Tanah Air, Dompet Dhuafa Republika, RRI, TVRI, Djarum On Art, Departemen Komunikasi dan Informasi dan Pusat Kesenian Jakarta--Taman Ismail Marzuki.

(aka/dd)
sumber: http://www.primaironline.com/berita/rileks/biar-mereka-tahu-keadaan-rakyat-rendah-senyata-nyata

1 comment:

  1. sejauh ini pula, ia slalu menyihirku dengan puisi, sejauh ini pula ia menikamku dengan inspirasi, beruntung, biar cuma sekali sempat pula ku tatap pesonanya yang merajam. betitu kilau, begitu penuh pukau. semoga allah memberimu rumah indah dalam barzah, seperti indahnya jejakmu dalam darah anak-anak negeri yang masih terus tercabik susah

    ReplyDelete